Minggu, 18 Oktober 2015

Oh, Kabut Asap!

Assalamualaikum.

Hai para pembaca setia blog ini.
Udah lama banget ya gue ga nulis. Padahal tuh ya, gue ada ide nih buat nulis blog, eh taunya ga ada waktu. Pas ada waktu, eh lupa mau nulis apa. Hehe maklum deh ya :3

Oiya, gue punya kabar baik dan buruk nih buat kalian. 
Kabar baiknya, sekarang gue udah kelas 12. Yuhuuu bentar lagi tamat ^^)9
Kabar buruknya, gue bakalan pisah sama atomic. Gue bakal menghadapi dunia luar yg keras :"
Hiks..

Eh, kok gue jadi curhat sih. Gapapa deh, kan udah lama nih ga nulis jadi yaaa sedikit melepas rindu dengan bercerita sedikit gapapa kali ya. Ehe :3

Di postingan kali ini gue bakal nyeritain tentang suatu fenomena alam akibat ulah manusia yang sekarang lg terkenal banget di seluruh Indonesia dan kebetulan ini terjadi di daerah tempat tinggal gue. Yap, kalian benar. Apalagi kalo bukan kabut asap yang diakibatkan oleh kebakaran hutan.

Tau gak kabut asap di jambi eh lebih tepatnya di sumetera dan kalimantan itu apa penyebabnya?

1. Katanya sih, kebakaran hutan.

Tapi menurut gue ini tuh bukan kebakaran hutan, tapi 'membakar hutan' yang dilakukan oleh unsur kesengajaan dari oknum-oknum tertentu sih. Ditambah pemerintah kita emang lamban dan ngga serius dalam memadamkan kebakaran hutan. Apalagi yang terbakar itu kebanyakan lahan gambut, kan lahan gambut itu sulit banget untuk dipadamkan...

2. Ada juga yang namanya El Nino

Tau gak El Nino itu apa?

El Nino merupakan gejala peningkatan suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di sekitar khatulistiwa, khususnya di bagian tengah dan timur (sekitar pantai peru). Dalam kondisi normal, suhu di permukaan laut di Indonesia cukup hangat sehingga proses penguapan dan pembentukan awan mudah terjadi. Saat El Nino, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur mengalami pemanasan, tetapi suhu permukaan laut di Samudra Pasifik barat (wilayah Indonesia) mengalami penurunan suhu.


Hal ini menyebabkan berkurangnya pembentukan awan-awan hujan di Indonesia.
El Nino 1997 menimbulkan dampak kekeringan terhebat dalam sejarah bencana meteorologi Indonesia. El Nino menyebabkan curah hujan di berbagai wilayah Indonesia berkurang. Musim kemarau kering berkepanjangan karena anomali cuaca ini memicu kebakaran hutan dan lahan meluas, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Kerugian akibat El Nino 1997 terbesar disebabkan kebakaran hutan dan lahan mencapai Rp47 triliun atau 2,75 miliar dolar AS. -Ask.fm

Dikonfirmasi soal ini, Kepala Bidang Informasi Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Evi Lutviati mengatakan Indonesia akan terkena dampak penguatan El Nino pada November dan Desember 2015. "Prediksi dari indeks monitoring yang BMKG lakukan menunjukkan saat ini dalam intensitas kuat. Saat ini menunjukkan indeks 2, artinya sudah kuat," ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (2/9). -CNN Indonesia



Pada tahun 1985, luas hutan di Pulau Sumatera itu mencapai 25.3 juta hektare atau 58% dari total luas Pulau Sumatera. Pada tahun 2009, luas hutan Sumatera berkurang drastis menjadi 12.8 juta hektare atau 29% dari total luas Pulau Sumatera.
Nah, bagaimana dengan sekarang? :>



Kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan ini bukan hal yang baru. Kebetulan aja sekarang lagi memuncak dan kejadiannya itu udah lama banget yaitu hampir 2 bulan.
Coba kalian bayangkan bagaimana jadi kami (rakyat Sumatera) yang selama 2 bulan ini selalu menghirup gas gas berbahaya itu. Pake masker juga padahal ga ada pengaruhnya sih. Penyakit pernapasan terutama, mulai menggerogoti tubuh kami. Apalagi sekarang jumlah penderita ISPA meningkat drastis di daerah Jambi sendiri.

Menurut berita yang gue baca, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi Ida Yuliati mengatakan, jumlah penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di kota itu terus meningkat akibat asap.Hingga akhir pekan kedua Oktober ini, penderita ISPA sudah mencapai 25.936 orang. Jumlah penderita ISPA tersebut meningkat dibandingkan pada Agustus lalu sekitar 9.470 orang. -Tribun Jambi

Dari update indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) badan lingkungan hidup daerah (BLHD) Provinsi Jambi pada 15-16 oktober 2015 berada angka 494 dengan kategori Berbahaya. Dengan konsentrasi maksimal 954 (ug/m3), konsentrasi minimal 58 (ug/m3) dan konsentrasi rata-rata 594 (ug/m3) -Tribun Jambi



Waw, fantastis bukan. 
Karena kabut asap yang terjadi ini sudah cukup lama dan belum adanya penanganan yang serius dari pemerintah, alhasil masyarakat menyampaikan aspirasinya dan keluhannya tentang kabut asap ini kepada pemerintah. Namun, pemerintah tidak menanggapinya. 
Hal ini membuat masyarakat kesal, sehingga Harian Republika edisi Kamis, 8 Oktober 2015, berbeda dari biasanya. Halaman utama koran ini menampilkan potret anak kecil mengenakan masker tengah bersepeda di tengah asap kebakaran hutan dan lahan. Uniknya, nuansa asap itu juga samar-samar menutupi artikel utama, yakni penurunan harga solar. Seluruh halaman utama koran itu pun menjadi tidak jelas terlihat. -Republika


Sekolah-sekolah banyak yang meliburkan siswanya karena kabut asap ini sangat mengganggu kegiatan belajar mengajar. Terkecuali sekolah gue nih, Man Insan Cendekia Jambi yang terletak di kabupaten Muaro Jambi, provinsi Jambi. Selama 2 bulan peristiwa kabut asap ini berlangsung, cuma sehari sekolah gue meliburkan siswanya -_- Padahal siswanya udah pada protes ke wakil kepala madrasah dan guru-guru yang lain dikarenakan pernapasan semakin terganggu ketika berada diluar ruangan. Tetapi, kepala madrasah tidak mengizinkannya dikarenakan kita masih bisa menggunakan masker ketika hendak keluar ruangan. Jarak asrama ke sekolah juga tidak terlalu jauh. Jadi menurut beliau, libur tidak libur sama saja. Mau dipulangkan, bandara Sultan Thaha juga ditutup. Mau tetap diasrama juga asapnya tetap masuk ke asrama. Hmm..







Itulah faktanya.
Sampe sampe nih yaa, banyak orang yang membuat kabut asap ini dalam bentuk meme comic yang di upload ke berbagai media sosial. Seperti gambar ini.





Semoga bencana alam ini cepat berakhir dan kami dapat kembali menghirup udara segar seperti sedia kala. Mari kita doakan untuk saudara-saudara kita yang sedang mengalami bencana ini semoga selalu diberi kekuatan dan kesehatan oleh Allah SWT. Aamiin ya Rabb. 

Semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum :)